Peringkat UN Masih Jeblok Kota Malang Nomor 36, Kota Batu Terbawah
MALANG - Peringkat tingkat kelulusan UN (ujian nasional) SMA dan SMK di Jatim untuk tiga daerah di Malang Raya masih mengecewakan. Kota Batu dan Kota Malang dipastikan masih berada di peringkat lima besar dari bawah.
Tahun ini Kota Batu masih menduduki peringkat terakhir dari 38 kota/kabupaten di Jatim. Sedangkan untuk Kota Malang, informasinya berada di peringkat 36 atau turun satu strip dibandingkan tahun lalu yang menduduki peringkat 35.
Sementara untuk kabupaten, sejauh ini belum diketahui hasilnya. Meski begitu, tingkat kelulusan di kabupaten masih lebih baik dibandingkan Kota Malang. Untuk kabupaten tingkat kelulusan 96 persen dan Kota Malang 88 persen.
Kadiknas Kota Malang Shofwan mengatakan bahwa dari total peserta UN di Kota Malang, yakni 6.908 siswa SMA dan 5.832 siswa SMK, tingkat kelulusan mencapai 88 persen. Jumlah ini diklaim mengalami kenaikan satu persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 87 persen.
Terkait peringkat kelulusan di Jatim, dia mengatakan bahwa tahun ini Kota Malang berada di nomor urut 36. Dia mengakui hasil itu masih belum memuaskan. Namun, dia berdalih bahwa peringkat Kota Malang yang masih berada di kisaran nomor bawah karena ujian tahun ini memang sangat ketat. "Selain itu, pengawasan juga benar-benar ketat," alasannya.
Sedangkan dari informasi yang diterima Radar, tahun ini siswa SMA di Kota Malang juga tidak ada yang masuk 10 besar Jatim dalam perolehan NUN (nilai ujian nasional). Hal ini berbeda dengan tahun lalu ada satu siswa yang masuk 10 besar di Jatim. Sedangkan dari SMK ada tiga siswa yang masuk 10 besar.
Sementara itu, Diknas Batu kembali harus menanggung rasa kecewa atas hasil pelaksanaan UN. Karena, lagi-lagi Kota Batu harus menduduki peringkat terakhir. Kota Batu menduduki urutan ke-38 dari 38 kota/kabupaten se-Jatim. "Prosentase kelulusannya belum kami rekap, tapi untuk perintaknya mengecewakan," kata Mohammad Tavip, kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Batu usai mengambil hasil UN di Surabaya, kemarin malam.
Peringkat ke-38 itu, kata Tavip, sama dengan tahun sebelumnya. "Tahun lalu juga di urutan paling belakang. Urutan sepeluh besar di tingkat Jatim juga tidak ada," kata Sekretaris Pelaksana UN Kota Batu ini.
Disinggung soal penyebabnya, Tavip belum bisa mengomentari. Menurutnya, hal itu dikarenakan banyak faktor. "Belum bisa memastikan apa saja penyebabnya. Yang jelas hasil ini juga akan menjadi bahan evaluasi," ujar dia.
Sedangkan untuk kabupaten, dari total 5.764 siswa peserta UN SMA, tingkat kelulusannya 95,4 persen. Sedangkan untuk SMK tingkat kelulusannya 96 persen. "Jumlah siswa SMA yang tidak lulus mencapai 266 siswa," ujar Kepala Diknas Kabupaten Malang Suwandi.
Dia menjelaskan bahwa di kabupaten ada beberapa kasus lembar jawaban siswa SMK tidak terbaca. Hal ini dianggap memengaruhi tingkat kelulusan. "Sekarang masih kami proses untuk mengetahui penyebabnya. Apakah lembar jawabannya rusak atau pengarsirannya kurang tebal," terangnya.
Sementara itu, tingkat kelulusan UN di Madrasah Aliyah (MA) Kabupaten Malang mengalami peningkatan dibandingkan 2008 lalu. Pada tahun lalu tingkat ketidaklulusannya adalah 16,9 persen. Sedangkan pada tahun ini tingkat ketidaklulusannya adalah 12 persen dari total 1.937 peserta ujian di 46 MA.
Kepala Kantor Depatermen Agama (Depag) Kabupaten Malang Mustain menyebutkan, untuk jurusan IPA tingkat kelulusannya adalah 86 persen dari 376 peserta ujian. Itu artinya ada 53 siswa MA jurusan IPA yang tak lulus.
Sedangkan untuk jurusan IPS, dari 1.319 peserta ujian yang tak lulus adalah 172 siswa. Untuk jurusan bahasa, tingkat kelulusannya cukup tinggi dibandingkan IPA dan IPS. "Di jurusan bahasa yang lulus ada 98 persen," kata Mustain.
Jumlah peserta ujian bahasa untuk MA di Kabupaten Malang ada 241 siswa. Lima siswa di antaranya dinyatakan tidak lulus. Satu-satunya jurusan di MA kabupaten yang dinyatakan lulus 100 persen adalah jurusan agama. Hanya saja, jumlah peserta ujiannya hanya sedikit, yakni 11 siswa.
Peringkat UN Masih Jeblok Kota Malang Nomor 36, Kota Batu Terbawah
MALANG - Peringkat tingkat kelulusan UN (ujian nasional) SMA dan SMK di Jatim untuk tiga daerah di Malang Raya masih mengecewakan. Kota Batu dan Kota Malang dipastikan masih berada di peringkat lima besar dari bawah.
Tahun ini Kota Batu masih menduduki peringkat terakhir dari 38 kota/kabupaten di Jatim. Sedangkan untuk Kota Malang, informasinya berada di peringkat 36 atau turun satu strip dibandingkan tahun lalu yang menduduki peringkat 35.
Sementara untuk kabupaten, sejauh ini belum diketahui hasilnya. Meski begitu, tingkat kelulusan di kabupaten masih lebih baik dibandingkan Kota Malang. Untuk kabupaten tingkat kelulusan 96 persen dan Kota Malang 88 persen.
Kadiknas Kota Malang Shofwan mengatakan bahwa dari total peserta UN di Kota Malang, yakni 6.908 siswa SMA dan 5.832 siswa SMK, tingkat kelulusan mencapai 88 persen. Jumlah ini diklaim mengalami kenaikan satu persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 87 persen.
Terkait peringkat kelulusan di Jatim, dia mengatakan bahwa tahun ini Kota Malang berada di nomor urut 36. Dia mengakui hasil itu masih belum memuaskan. Namun, dia berdalih bahwa peringkat Kota Malang yang masih berada di kisaran nomor bawah karena ujian tahun ini memang sangat ketat. "Selain itu, pengawasan juga benar-benar ketat," alasannya.
Sedangkan dari informasi yang diterima Radar, tahun ini siswa SMA di Kota Malang juga tidak ada yang masuk 10 besar Jatim dalam perolehan NUN (nilai ujian nasional). Hal ini berbeda dengan tahun lalu ada satu siswa yang masuk 10 besar di Jatim. Sedangkan dari SMK ada tiga siswa yang masuk 10 besar.
Sementara itu, Diknas Batu kembali harus menanggung rasa kecewa atas hasil pelaksanaan UN. Karena, lagi-lagi Kota Batu harus menduduki peringkat terakhir. Kota Batu menduduki urutan ke-38 dari 38 kota/kabupaten se-Jatim. "Prosentase kelulusannya belum kami rekap, tapi untuk perintaknya mengecewakan," kata Mohammad Tavip, kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Batu usai mengambil hasil UN di Surabaya, kemarin malam.
Peringkat ke-38 itu, kata Tavip, sama dengan tahun sebelumnya. "Tahun lalu juga di urutan paling belakang. Urutan sepeluh besar di tingkat Jatim juga tidak ada," kata Sekretaris Pelaksana UN Kota Batu ini.
Disinggung soal penyebabnya, Tavip belum bisa mengomentari. Menurutnya, hal itu dikarenakan banyak faktor. "Belum bisa memastikan apa saja penyebabnya. Yang jelas hasil ini juga akan menjadi bahan evaluasi," ujar dia.
Sedangkan untuk kabupaten, dari total 5.764 siswa peserta UN SMA, tingkat kelulusannya 95,4 persen. Sedangkan untuk SMK tingkat kelulusannya 96 persen. "Jumlah siswa SMA yang tidak lulus mencapai 266 siswa," ujar Kepala Diknas Kabupaten Malang Suwandi.
Dia menjelaskan bahwa di kabupaten ada beberapa kasus lembar jawaban siswa SMK tidak terbaca. Hal ini dianggap memengaruhi tingkat kelulusan. "Sekarang masih kami proses untuk mengetahui penyebabnya. Apakah lembar jawabannya rusak atau pengarsirannya kurang tebal," terangnya.
Sementara itu, tingkat kelulusan UN di Madrasah Aliyah (MA) Kabupaten Malang mengalami peningkatan dibandingkan 2008 lalu. Pada tahun lalu tingkat ketidaklulusannya adalah 16,9 persen. Sedangkan pada tahun ini tingkat ketidaklulusannya adalah 12 persen dari total 1.937 peserta ujian di 46 MA.
Kepala Kantor Depatermen Agama (Depag) Kabupaten Malang Mustain menyebutkan, untuk jurusan IPA tingkat kelulusannya adalah 86 persen dari 376 peserta ujian. Itu artinya ada 53 siswa MA jurusan IPA yang tak lulus.
Sedangkan untuk jurusan IPS, dari 1.319 peserta ujian yang tak lulus adalah 172 siswa. Untuk jurusan bahasa, tingkat kelulusannya cukup tinggi dibandingkan IPA dan IPS. "Di jurusan bahasa yang lulus ada 98 persen," kata Mustain.
Jumlah peserta ujian bahasa untuk MA di Kabupaten Malang ada 241 siswa. Lima siswa di antaranya dinyatakan tidak lulus. Satu-satunya jurusan di MA kabupaten yang dinyatakan lulus 100 persen adalah jurusan agama. Hanya saja, jumlah peserta ujiannya hanya sedikit, yakni 11 siswa.
Peringkat UN Masih Jeblok Kota Malang Nomor 36, Kota Batu Terbawah
MALANG - Peringkat tingkat kelulusan UN (ujian nasional) SMA dan SMK di Jatim untuk tiga daerah di Malang Raya masih mengecewakan. Kota Batu dan Kota Malang dipastikan masih berada di peringkat lima besar dari bawah.
Tahun ini Kota Batu masih menduduki peringkat terakhir dari 38 kota/kabupaten di Jatim. Sedangkan untuk Kota Malang, informasinya berada di peringkat 36 atau turun satu strip dibandingkan tahun lalu yang menduduki peringkat 35.
Sementara untuk kabupaten, sejauh ini belum diketahui hasilnya. Meski begitu, tingkat kelulusan di kabupaten masih lebih baik dibandingkan Kota Malang. Untuk kabupaten tingkat kelulusan 96 persen dan Kota Malang 88 persen.
Kadiknas Kota Malang Shofwan mengatakan bahwa dari total peserta UN di Kota Malang, yakni 6.908 siswa SMA dan 5.832 siswa SMK, tingkat kelulusan mencapai 88 persen. Jumlah ini diklaim mengalami kenaikan satu persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 87 persen.
Terkait peringkat kelulusan di Jatim, dia mengatakan bahwa tahun ini Kota Malang berada di nomor urut 36. Dia mengakui hasil itu masih belum memuaskan. Namun, dia berdalih bahwa peringkat Kota Malang yang masih berada di kisaran nomor bawah karena ujian tahun ini memang sangat ketat. "Selain itu, pengawasan juga benar-benar ketat," alasannya.
Sedangkan dari informasi yang diterima Radar, tahun ini siswa SMA di Kota Malang juga tidak ada yang masuk 10 besar Jatim dalam perolehan NUN (nilai ujian nasional). Hal ini berbeda dengan tahun lalu ada satu siswa yang masuk 10 besar di Jatim. Sedangkan dari SMK ada tiga siswa yang masuk 10 besar.
Sementara itu, Diknas Batu kembali harus menanggung rasa kecewa atas hasil pelaksanaan UN. Karena, lagi-lagi Kota Batu harus menduduki peringkat terakhir. Kota Batu menduduki urutan ke-38 dari 38 kota/kabupaten se-Jatim. "Prosentase kelulusannya belum kami rekap, tapi untuk perintaknya mengecewakan," kata Mohammad Tavip, kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Batu usai mengambil hasil UN di Surabaya, kemarin malam.
Peringkat ke-38 itu, kata Tavip, sama dengan tahun sebelumnya. "Tahun lalu juga di urutan paling belakang. Urutan sepeluh besar di tingkat Jatim juga tidak ada," kata Sekretaris Pelaksana UN Kota Batu ini.
Disinggung soal penyebabnya, Tavip belum bisa mengomentari. Menurutnya, hal itu dikarenakan banyak faktor. "Belum bisa memastikan apa saja penyebabnya. Yang jelas hasil ini juga akan menjadi bahan evaluasi," ujar dia.
Sedangkan untuk kabupaten, dari total 5.764 siswa peserta UN SMA, tingkat kelulusannya 95,4 persen. Sedangkan untuk SMK tingkat kelulusannya 96 persen. "Jumlah siswa SMA yang tidak lulus mencapai 266 siswa," ujar Kepala Diknas Kabupaten Malang Suwandi.
Dia menjelaskan bahwa di kabupaten ada beberapa kasus lembar jawaban siswa SMK tidak terbaca. Hal ini dianggap memengaruhi tingkat kelulusan. "Sekarang masih kami proses untuk mengetahui penyebabnya. Apakah lembar jawabannya rusak atau pengarsirannya kurang tebal," terangnya.
Sementara itu, tingkat kelulusan UN di Madrasah Aliyah (MA) Kabupaten Malang mengalami peningkatan dibandingkan 2008 lalu. Pada tahun lalu tingkat ketidaklulusannya adalah 16,9 persen. Sedangkan pada tahun ini tingkat ketidaklulusannya adalah 12 persen dari total 1.937 peserta ujian di 46 MA.
Kepala Kantor Depatermen Agama (Depag) Kabupaten Malang Mustain menyebutkan, untuk jurusan IPA tingkat kelulusannya adalah 86 persen dari 376 peserta ujian. Itu artinya ada 53 siswa MA jurusan IPA yang tak lulus.
Sedangkan untuk jurusan IPS, dari 1.319 peserta ujian yang tak lulus adalah 172 siswa. Untuk jurusan bahasa, tingkat kelulusannya cukup tinggi dibandingkan IPA dan IPS. "Di jurusan bahasa yang lulus ada 98 persen," kata Mustain.
Jumlah peserta ujian bahasa untuk MA di Kabupaten Malang ada 241 siswa. Lima siswa di antaranya dinyatakan tidak lulus. Satu-satunya jurusan di MA kabupaten yang dinyatakan lulus 100 persen adalah jurusan agama. Hanya saja, jumlah peserta ujiannya hanya sedikit, yakni 11 siswa.
0 komentar:
Posting Komentar