Minggu, 30 Januari 2011

Persembahan

BUNDA karya:ARESSI

Wahai bunda pemberi pelita pengetahuan
Dengarlah pesan kami padamu
Yang kami titipkan lewat angin
Tentang kerinduan kami padamu

Datanglah bunda
Kembalilah pada kami
Kami ingin membuka kembali
Lembaran ribuan kasih lama

Dimana engkau untuk pertama kalinya
Berdiri di hadapan kami di tengah kami
Engkau tersenyum menyapa
Tanpa ada luka,tanpa ada duka



Namun akhirnya engkau pergi
Demi menerjang keganasan hidup
Kau berlayar mengarungi luasnya laut
Meninggalkan kami sendiri disini

Bunda...
Berjanjilah pada kami
Suatu saat engkau harus kembali
Engkau harus tahu
Hati kami sesak akan rindu
Kalbu kami ingin memeluk tubuhmu
Walau satu atau detik saja

Engkau sekarang ada dimana..?
Bunda...Bunda....

Ingatlah engkau pada kami...?
Ya kami...
Para bocah lugu Pulau Madura
Yang hanya bisa memanggil namamu setiap waktu

Kami rindu saat-saat itu
Kala kami mencium tanganmu satu per satu
Kala kami berbagi cerita di teras rumah kost mu
Semua itu dapat kami lakukan...

Tapi tidak untuk saat ini
Itu dulu, dulu jauh sebelum terbesit pikiran
Bahwa Engkau akan meninggalkan kami
Datanglah Bunda...
Datanglah pada kami...
Datanglah walau hanya sekali...
Datanglah walau tidak lama...

Yang penting kami dapat mencium tanganmu lagi...
Yang penting kami dapat memandang sosokmu...

Bunda...
Maafkanlah kami
Kami lupa Engkau telah lelah
Kami tak tahu engkau juga resah
Maafkan atas dosa kami yang merobek sanubari

Kami baru sadar...
Engkau juga punya anak yang butuh cinta dan sayang

Namun perlu kau tahu bunda...
Kami yang hidup terbelakang...
Kami yang hidup menderita...
Yang tak berdaya ini juga anakmu...

Kembalilah Bunda...
Kembalilah...
Kami akan selalu menunggu engkau
Sesuai dengan janjimu

Bila telah kau capai bintang asa
Engkau akan kembali ke hangatnya sarang

Bunda...
Datanglah pada kami dengan bernyanyi
Jangan kau hadirkan setetespun air mata
Datanglah Bunda...
Kembali disini...



Ibu...
Bunda...
Aku, anakmu
Yang akan terus berdiri disini
Akan selalu ada untukmu
Ibu...
Bunda...
Dengan segala kelemahanku
Ku tetap mengaharap pelukmu
Ku tetap merindukan belaianmu

Bundaku sayang...
Beribu kilo jalan yang kau tempuh
Berliter-liter air matamu yang jatuh
Bertahun-tahun kau rasakan kerasnya dunia
Bertahun-tahun pula kau tetap bertahan
Bundaku sayang...
Beratnya beban yang kau pikul
Beratnya jalan yang kau lalui
Beratnya hidup, yang kau rasakan
Sendirian...

Bundaku sayang...
Doamu untukku
Air matamu Untukku
Restumu untukku
Tak akan terbuang sia-sia
Teruslah menuntunku Bu...
Teruslah menjadi kobaran api yang membara dalam jiwaku
Teruslah menjadi penerang dan penyejuk jiwaku
Bunda ...
Aku mencintaimu...

BUNDA karya:ARESSI

Wahai bunda pemberi pelita pengetahuan
Dengarlah pesan kami padamu
Yang kami titipkan lewat angin
Tentang kerinduan kami padamu

Datanglah bunda
Kembalilah pada kami
Kami ingin membuka kembali
Lembaran ribuan kasih lama

Dimana engkau untuk pertama kalinya
Berdiri di hadapan kami di tengah kami
Engkau tersenyum menyapa
Tanpa ada luka,tanpa ada duka



Namun akhirnya engkau pergi
Demi menerjang keganasan hidup
Kau berlayar mengarungi luasnya laut
Meninggalkan kami sendiri disini

Bunda...
Berjanjilah pada kami
Suatu saat engkau harus kembali
Engkau harus tahu
Hati kami sesak akan rindu
Kalbu kami ingin memeluk tubuhmu
Walau satu atau detik saja

Engkau sekarang ada dimana..?
Bunda...Bunda....

Ingatlah engkau pada kami...?
Ya kami...
Para bocah lugu Pulau Madura
Yang hanya bisa memanggil namamu setiap waktu

Kami rindu saat-saat itu
Kala kami mencium tanganmu satu per satu
Kala kami berbagi cerita di teras rumah kost mu
Semua itu dapat kami lakukan...

Tapi tidak untuk saat ini
Itu dulu, dulu jauh sebelum terbesit pikiran
Bahwa Engkau akan meninggalkan kami
Datanglah Bunda...
Datanglah pada kami...
Datanglah walau hanya sekali...
Datanglah walau tidak lama...

Yang penting kami dapat mencium tanganmu lagi...
Yang penting kami dapat memandang sosokmu...

Bunda...
Maafkanlah kami
Kami lupa Engkau telah lelah
Kami tak tahu engkau juga resah
Maafkan atas dosa kami yang merobek sanubari

Kami baru sadar...
Engkau juga punya anak yang butuh cinta dan sayang

Namun perlu kau tahu bunda...
Kami yang hidup terbelakang...
Kami yang hidup menderita...
Yang tak berdaya ini juga anakmu...

Kembalilah Bunda...
Kembalilah...
Kami akan selalu menunggu engkau
Sesuai dengan janjimu

Bila telah kau capai bintang asa
Engkau akan kembali ke hangatnya sarang

Bunda...
Datanglah pada kami dengan bernyanyi
Jangan kau hadirkan setetespun air mata
Datanglah Bunda...
Kembali disini...



Ibu...
Bunda...
Aku, anakmu
Yang akan terus berdiri disini
Akan selalu ada untukmu
Ibu...
Bunda...
Dengan segala kelemahanku
Ku tetap mengaharap pelukmu
Ku tetap merindukan belaianmu

Bundaku sayang...
Beribu kilo jalan yang kau tempuh
Berliter-liter air matamu yang jatuh
Bertahun-tahun kau rasakan kerasnya dunia
Bertahun-tahun pula kau tetap bertahan
Bundaku sayang...
Beratnya beban yang kau pikul
Beratnya jalan yang kau lalui
Beratnya hidup, yang kau rasakan
Sendirian...

Bundaku sayang...
Doamu untukku
Air matamu Untukku
Restumu untukku
Tak akan terbuang sia-sia
Teruslah menuntunku Bu...
Teruslah menjadi kobaran api yang membara dalam jiwaku
Teruslah menjadi penerang dan penyejuk jiwaku
Bunda ...
Aku mencintaimu...

BUNDA karya:ARESSI

Wahai bunda pemberi pelita pengetahuan
Dengarlah pesan kami padamu
Yang kami titipkan lewat angin
Tentang kerinduan kami padamu

Datanglah bunda
Kembalilah pada kami
Kami ingin membuka kembali
Lembaran ribuan kasih lama

Dimana engkau untuk pertama kalinya
Berdiri di hadapan kami di tengah kami
Engkau tersenyum menyapa
Tanpa ada luka,tanpa ada duka



Namun akhirnya engkau pergi
Demi menerjang keganasan hidup
Kau berlayar mengarungi luasnya laut
Meninggalkan kami sendiri disini

Bunda...
Berjanjilah pada kami
Suatu saat engkau harus kembali
Engkau harus tahu
Hati kami sesak akan rindu
Kalbu kami ingin memeluk tubuhmu
Walau satu atau detik saja

Engkau sekarang ada dimana..?
Bunda...Bunda....

Ingatlah engkau pada kami...?
Ya kami...
Para bocah lugu Pulau Madura
Yang hanya bisa memanggil namamu setiap waktu

Kami rindu saat-saat itu
Kala kami mencium tanganmu satu per satu
Kala kami berbagi cerita di teras rumah kost mu
Semua itu dapat kami lakukan...

Tapi tidak untuk saat ini
Itu dulu, dulu jauh sebelum terbesit pikiran
Bahwa Engkau akan meninggalkan kami
Datanglah Bunda...
Datanglah pada kami...
Datanglah walau hanya sekali...
Datanglah walau tidak lama...

Yang penting kami dapat mencium tanganmu lagi...
Yang penting kami dapat memandang sosokmu...

Bunda...
Maafkanlah kami
Kami lupa Engkau telah lelah
Kami tak tahu engkau juga resah
Maafkan atas dosa kami yang merobek sanubari

Kami baru sadar...
Engkau juga punya anak yang butuh cinta dan sayang

Namun perlu kau tahu bunda...
Kami yang hidup terbelakang...
Kami yang hidup menderita...
Yang tak berdaya ini juga anakmu...

Kembalilah Bunda...
Kembalilah...
Kami akan selalu menunggu engkau
Sesuai dengan janjimu

Bila telah kau capai bintang asa
Engkau akan kembali ke hangatnya sarang

Bunda...
Datanglah pada kami dengan bernyanyi
Jangan kau hadirkan setetespun air mata
Datanglah Bunda...
Kembali disini...



Ibu...
Bunda...
Aku, anakmu
Yang akan terus berdiri disini
Akan selalu ada untukmu
Ibu...
Bunda...
Dengan segala kelemahanku
Ku tetap mengaharap pelukmu
Ku tetap merindukan belaianmu

Bundaku sayang...
Beribu kilo jalan yang kau tempuh
Berliter-liter air matamu yang jatuh
Bertahun-tahun kau rasakan kerasnya dunia
Bertahun-tahun pula kau tetap bertahan
Bundaku sayang...
Beratnya beban yang kau pikul
Beratnya jalan yang kau lalui
Beratnya hidup, yang kau rasakan
Sendirian...

Bundaku sayang...
Doamu untukku
Air matamu Untukku
Restumu untukku
Tak akan terbuang sia-sia
Teruslah menuntunku Bu...
Teruslah menjadi kobaran api yang membara dalam jiwaku
Teruslah menjadi penerang dan penyejuk jiwaku
Bunda ...
Aku mencintaimu...

0 komentar: